Otosia.com - Para pemilik kendaraan mewah di Indonesia ternyata masih tetap 'berlangganan' bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Padahal, spesifikasi mesin dari kendaraan yang mereka miliki tak sesuai dengan nilai oktan BBM bersubsidi atau premium yang rendah.
Wakil Menteri (Wamen) ESDM Rudi Rubiandini di Jakarta, Rabu (28/11), menjelaskan bahwa secara teknis, kendaraan mewah seharusnya memakai BBM nonsubsidi, seperti pertamax dan pertamax plus.
Oleh karenanya, Wamen meminta kesadaran moral para pemilik kendaraan mewah yang pastinya secara finansial lebih mampu, agar dalam jangka waktu sebulan tak ikut memakai premium subsidi. Di sisi lain, pemerintah akan menghapus penjualan BBM subsidi di SPBU kawasan elit.
Himbauan tersebut dikeluarkan, menyusul kuota subsidi sebesar 44,04 juta kiloliter diperkirakan habis pada 24 Desember 2012 mendatang. Wamen menambahkan, pemerintah tengah memikirkan agar tak terjadi kekosongan BBM subsidi setelah jangka waktu yang dimaksudkan.
Sementara juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan pihaknya memastikan stok dan pasokan BBM subsidi untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya aman. Penyaluran premium dan solar di DKI Jakarta dan sekitarnya pada periode 25 hingga 26 November 2012 rata-rata 10 persen di atas penyaluran harian normal.
Bahkan, pada 27 November 2012 penyaluran premium mencapai 14.162 kiloliter atau 29 persen di atas rata-rata normal dan solar 4.448 kiloliter atau 22 persen di atas normal.(kpl/bun)
Posts
0 comments:
Post a Comment